1 Dipergunakan sebagai obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe o/w. 2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe o/w maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki. E. Teori Terjadinya Emulsi. Untuk mengetahui proses terbentuknya emulsi dikenal 4 macam teori , yang melihat proses Faktoryang Memengaruhi Laju Reaksi. Laju reaksi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, lho! Faktor-faktor tersebut dapat mempercepat laju reaksi atau malah memperlambat laju reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain suhu, konsentrasi, katalisator, dan luas permukaan sentuh. Nah, kita akan bahas beberapa saja, ya. Suatutabung bervolume 1,5 L bertekanan 1 x 10 8 Pa, jika partikel gas bergerak dengan kelajuan 750 m/s, maka berapakah massa gas tersebut. 4. Suatu gas dalam ruang tertutup mempunyai massa jenis 3 kg/m 3. Jika kecepatan partikel 400 m/s, maka berapakah tekanan gas dalam ruang tersebut. 5. Dalam ruang yang tertutup terdapat gas yang massanya 16 Dalamartikel ini ”Contoh Tekanan Parsial” dibahas dan juga memberikan gambaran singkat tentang Contoh Tekanan Parsial. Dari hukum Dalton kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang contoh tekanan parsial. 6+ contoh tekanan parsial dan penjelasan rincinya disebutkan di bawah ini, Pemadam api Kaleng aerosol Membuka kaleng soda Terbang jet 5 Contoh Berkurangmenjadi sama dengan sisa. Jika pada suhu tertentu laju reaksinya adalah 0,024 mol/l detik, hitunglah laju reaksi jika di ukur berdasarkan: Jika reaksi berlangsung pada suhu 100c dan 800c, laju reaksi berturut turut sebesar. Source: www.ruangguru.com. Senyawa tersebut dapat dibuat dari oksidasi alkohol primer. Source: edge.uacdn.net Silikagelyang mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir. Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan dapat dipotong dengan pisau. Jika jeli dibiarkan, volumenya akan berkurang akibat cairannya keluar. Gejala ini dinamakan sinersis. Gerakdan jarak partikel menentukan keadaan materi zat. Hasil akhir dari peningkatan gerak molekul adalah bahwa objek memuai dan menempati lebih banyak ruang. Apakah suhu suatu zat tergantung pada berapa banyak zat yang ada? Penyelesaian. Suhu adalah ukuran panas rata-rata atau energi termal partikel dalam suatu zat. HukumTermodinamika 2 – Hukum II termodinamika mengisyaratkan kepada Anda bahwa lebih mudah menghancurkan sesuatu daripada membangun. Gedung misalnya, untuk menghancurkannya Anda hanya memerlukan waktu dalam hitungan detik. Sebaliknya, untuk membangun sebuah gedung diperlukan waktu berhari-hari, bahkan terkadang sampai Keduagangguan tersebut akan menimbulkan suatu keadaan dimana oksigen dalam darah berkurang (hipoksia) yang disertai dengan peningkatan kadar karbondioksida (hiperkapnea) melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut tersebut. Jika dilihat dari konsentrasi (molal) suatu zat antara sukrosa 0,5m dengan sukrosa 1m dan NaCl 0,5m dengan Jikafenol ditambahkan terus maka suatu saat akan terjadi larutan jenuh dan fenol dalam air. Bila fenol ditambahkan terus, suatu saat fenol tidak dapat lagi larut dan setelah keadaan kesetimbangan tercapai maka cairan tersebut akan membentuk dua lapisan (L1 dan L2). Artinya di atas suhu tersebut kedua zat dapat saling melarutkan dalam YgJpt. Kalor didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari zat yang suhunya lebih tinggi menuju zat yang suhunya lebih rendah. Orang pertama yang menyatakan kalor sebagai energi adalah Robert Mayer yang diperkuat oleh James Prescoutt Joule 1818 – 1889. Oleh karenanya, satuan kalor dalam SI Sistem Internasional diberi nama Joule. Satuan yang lainnya adalah kalori atau disingkat kal. 1 kalori menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air sehingga suhunya naik sebesar 1 derajat Celcius. Info Fisika! James Prescoutt Joule 1818 – 1889 adalah seorang fisikawan Inggris. Namanya digunakan sebagai satuan energi joule. Ia mendapatkan bahwa 1 joule setara dengan 0,24 kalori, atau 1 kalori setara dengan 4,2 joule. Pengaruh kalor pada perubahan suhu suatu benda dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, air yang dipanaskan akan mengalami peningkatan suhu. Peningkatan suhu ini disebabkan karena energi panas dari api berpindah menuju air. Hal tersebut membuktikan bahwa kalor dapat memengaruhi suhu suatu zat. Untuk menemukan bentuk hubungan kalor dan perubahan suhu zat, lakukanlah eksperimen atau percobaan berikut ini. Percobaan Menyelediki Pengaruh Kalor terhadap Suhu Zat A. Dasar Teori Kalor adalah energi yang berpindah dari zat yang suhunya tinggi menuju ke zat yang suhunya rendah. Ini terjadi jika kedua zat saling bersentuhan atau berdekatan. Suatu zat apabila diberikan kalor, suhunya akan bertambah. Pertambahan suhu ini terjadi karena energi kalor berpindah menuju benda yang diberi kalor. Besarnya perubahan suhu ditentukan oleh jenis zat, massa zat, dan jumlah kalor yang diberikan. B. Tujuan Percobaan Setelah melalukan eksperimen ini, kalian diharapkan mampu 1. Menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda. 2. Menemukan pengaruh massa benda terhadap perubahan suhu jika suatu zat mendapatkan kalor. C. Alat dan Bahan 1. Gelas beker 2. Pemanas spritus bunsen 3. Termometer 4. Stopwatch atau arloji 5. Neraca 6. Kaki tiga 7. Air 8. Kertas grafik 9. Statif D. Langkah Kerja 1. Rangkailah alat seperti pada gambar berikut ini. 2. Ukurlah massa gelas beker kosong. Kemudian, masukkan air ke dalam gelas beker dan timbanglah massanya. Massa air sama dengan massa gelas beker yang berisi air dikurangi massa gelas beker. 3. Masukkan termometer ke dalam air. Catat suhu awal air tersebut. 4. Panaskan air dengan pemanas atau pembakar bunsen dalam wadah tahan panas/gelas beker sehingga mendidih. Ingat hati-hati dengan nyala apinya. Jangan sampai kalian terkena api. 5. Ukurlah suhu air setiap 3 menit. 6. Ulangilah langkah 1 hingga 4 dengan massa air yang berbeda. Masukkan data yang kalia peroleh pada tabel berikut ini. Massa Air Menit ke- Suhu Perubahan suhu T = T – T0 0 3 6 9 dst E. Pembahasan 1. Buatlah grafik antara waktu dengan suhu air untuk setiap massa air. 2. Buatlah grafik antara perubahan suhu dengan massa air. 3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari eksperimen ini? Buatlah laporan hasil eksperimen kalian dengan menggunakan cara penulisan laporan yang baik dan benar dan kumpulkan hasilnya kepada guru. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pemberian kalor mengakibatkan perubahan suhu benda. Pada percobaan tersebut, semakin lama air dipanaskan berarti jumlah kalor yang diberikan semakin besar. Dengan demikian, semakin besar kalor yang diberikan semakin besar pula kenaikan suhu benda. Selain itu, kenaikan suhu tidak hanya ditentukan oleh jumlah kalor yang diberikan, tetapi juga tergantung pada massa benda. Semakin besar massa benda, semakin kecil perubahan suhu yang terjadi. Dengan kata lain, perubahan suhu berbanding terbalik dengan massa benda. Dari hasil percobaan, kita dapat menuliskan Q ∝ mT Kesebandingan tersebut, dapat diubah menjadi bentuk persaman dengan menambahkan konstanta yang disebut kalor jenis c. Kalor jenis zat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu 1 kg massa zat sebesar 1oC atau 1 K. Jadi, kita mempunyai bentuk persamaan Keterangan Q = kalor yang diperlukan atau dibuang J atau kal m = massa benda kg c = kalor jenis benda J/kgoC T = T1 – T0 = perubahan suhu benda oC Besarnya kalor jenis suatu zat dapat kalian lihat pada tabel berikut ini. Nama zat Kalor jenis pada 20oC J/kgoC Air 15oC Es -5oC Aluminium 900 Tembaga 390 Besi atau baja 450 Perak 230 Kayu Alkohol Air raksa 140 Kalor jenis zat menunjukkan karakteristik suatu zat. Suatu zat memiliki kalor jenis yang berbeda dengan zat lainnya. Semakin besar kalor jenis suatu zat, maka semakin banyak kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. Selain kalor jenis, karakteristik suatu zat juga ditunjukkan oleh kapasitas kalor zat tersebut. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1oC atau 1 K. Kita dapat menuliskan kapasitas kalor dengan persamaan berikut ini. Keterangan C = kapasitas kalor suatu zat J/K atau J/oC c = kalor jenis suatu zat J/kgoC atau kkal/kgoC Contoh Soal dan Pembahasan 1. Hitunglah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur besi bermassa 3 kg dari suhu 10oC sampai 80oC? Diketahui cbesi = 450 J/kgoC Penyelesaian Diketahui m = 3 kg T = 80oC – 10oC = 70oC cbesi = 450 J/kgoC Ditanyakan Q Jawab Untuk mencari banyaknya kalor yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan persamaan berikut. Q = mcT Q = 3 × 450 × 70 Q = 9,45 × 104 J = 94,5 kJ Jadi, kalor yang dibutuhkan adalah 94,5 kJ. 2. Air sebanyak 500 g bersuhu 20oC jika diberi kalor 100 kkal, berapakah suhu air sekarang? Penyelesaian Diketahui m = 500 g = 0,5 kg T0 = 20oC cair = J/kgoC Q = 100 kkal = 4,2 × 105 J Ditanyakan T Jawab Untuk mencari T, gunakan persamaan berikut. Q = mcairT T = 4,2 × 105 0,5 × T = T – T0 T = T + T0 T = 200 + 20 T = 220 Jadi, suhu akhir air adalah 220oC. Uploaded byHesti 100% found this document useful 1 vote1K views6 pagesDescriptionBerisi soal fisika smk kelas xCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote1K views6 pagesSoal FisikaUploaded byHesti DescriptionBerisi soal fisika smk kelas xFull descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. PembahasanKetika suatu zat sedang berada pada proses membeku, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud dari wujud cair menjadi wujud padatnya. Pada saat proses membeku, zat akan melepaskan kalor. Umumnya, ketika suatu zat melepaskan kalor, maka suhu zat tersebut akan berkurang atau menurun. Namun, ketika proses membeku, suhu zat akan tetap walau zat tetap melepaskan kalor. Hal tersebut terjadi karena kalor yang dilepaskan tidak digunakan untuk menurunkan suhu zat melainkan digunakan untuk mengurangi kecepatan gerak zat cair agar berubah wujud menjadi zat suatu zat sedang berada pada proses membeku, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud dari wujud cair menjadi wujud padatnya. Pada saat proses membeku, zat akan melepaskan kalor. Umumnya, ketika suatu zat melepaskan kalor, maka suhu zat tersebut akan berkurang atau menurun. Namun, ketika proses membeku, suhu zat akan tetap walau zat tetap melepaskan kalor. Hal tersebut terjadi karena kalor yang dilepaskan tidak digunakan untuk menurunkan suhu zat melainkan digunakan untuk mengurangi kecepatan gerak zat cair agar berubah wujud menjadi zat padat.