CERPEN'Robohnya Surau Kami' A.A. NAVIS A. Analisis Unsur Intrinsik Cerpen 'Robohnya Surau Kami' Unsur intrinsik merupakan unsur yang membentuk penciptaan karya sastra dari dalam. Unsur ini berupa tema, amanat, latar, alur, penokohan, titik pengisahan, dan gaya. Unsur intrinsik yang ada dalam cerpen „„Robohnya Surau Kami‟ ‟
KARYADALAM ANTOLOGI INDONESIA: 1968 : Angkatan 66 oleh H.B. Jassin, Penerbit GunungAgung, Jakarta. 1977 : Langit Biru Laut Biru oleh Ayip Rosidi, Penerbit Pustaka Jaya, Jakarta. 1979 : Cerita Pendek Indonesia oleh Satyagraha Hoerip, Penerbit Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Jakarta.
Cerpen] Anak Kebanggaan (Karya A.A Navis) October 11, 2015 1 comment Semua orang, tua-muda, besar-kecil, memanggilnya Ompi. Hatinya akan kecil bila dipanggil lain. Dan semua orang tak hendak mengecilkan hati orang tua itu. Di waktu mudanya Ompi menjadi klerk di kantor Residen. Maka sempatlah ia mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya.
Kemaraubook. Read 34 reviews from the world's largest community for readers. Kemarau panjang melanda sebuah kampung. Tanah jadi retak dan sawah pun jadi
Dalamnovel "kemarau", banyak ditemukan proses reduplikasi total seperti kata-kata di bawah ini: (1) Lepau-lepau (2) Bintang bintang (3) Taman-taman (4) Orang-orang (5) Bendar-bendar Dari contoh reduplikasi total diatas memiliki fungsi sebagai pembentuk jamak. Sementara bentuk reduplikasi parsial terdapat pada contoh berikut (6) Memilin-milin
Cerpen"Robohnya Surau Kami" Karya A.A Navis sebagai Karya Unik dari Sang Kepala Pencemooh Wa Ode Rizki Adi Putri Ali Akbar Navis atau A.A. Navis, Sang Kepala Pencemooh, lahir di Kampung Jawa, Padang Panjang, 17 November 1924. Entah mengapa julukan ini sampai padanya. Mungkin karena ia adalah salah seorang tokoh yang ceplas-ceplos dan apa adanya.
NavisRp80.000 Cashback Kab. Sukoharjo samudra solo cerpen cincin kelopak mawar pemenang lomba cerpen Aa Navis Awards Rp15.000 Cashback Kab. Kudus e-book-e MATA YANG INDAH: CERPEN PILIHAN KOMPAS 2001 - AA NAVIS DKK Rp50.150 Kab. Sleman Kedai Pataba AA Navis- 2 pcs Kliping Artikel Rp15.000 Cashback Bandung Kawan DuniaMayaShop
BiografiAA Navis, penulis cerita cerpen yang sangat terkenal "Robohnya Surau Kami" Pada 17 November 1999, AA Navis genap berusia 75 tahun. Di usia segaek itu, sastrawan dan budayawan kondang hasil didikan Mohammad Sjafei di INS Kayutaman (1932-1942) ini masih tetap produktif. Membaca sebuah karya manapun yang baik, itu berarti meyuruh
Adatokoh Dali dalam cerpen A.A Navis membuat saya tergelak sekaligus tertawa, cerita yang dibawakan dengan kocak, namun juga serius. Rekomendasi dan jempol dua untuk penulis buku ini. Saya juga pernah membaca buku A.A Navis yang lain yakni Novel Kemarau. Baca juga: Dimuat di Koran, Beragama, Berikhtiar, Bekerja Keras dalam Novel Kemarau A.A Navis
Cerpenini juga menggaet Hadiah Sastra majalah Kisah. Berkat cerpen Robohnya Surau Kami (RSK) Navis menjadi terkenal di bidang sastra. Navis mulai mengkritik melalui karya sastra. Pernah ia dikucilkan atasan karena sering berselisih dengan atasannya.
aD14.
© Les oeuvres d'Art présentes sur Artabus sont soumises aux dispositions des différentes législations nationales et internationales sur la protection des droits d'auteurs. Toute reproduction ou utilisation des oeuvres de cette galerie est interdite sans autorisation écrite de l'artiste contemporain Bernadette Marechal.
The purpose of this study is to compare literary works in the novel Kemarau by Navis and the novel The dry by Jane Harper. The method used in this research is descriptive qualitative research method. In the management of the data generated using the analysis of the theory of sociology of literature. This study uses a comparison table contained in the novel Kemarau by Navis and the novel The Dry by Jane Harper. The results of comparison of social values contained in the two novels, the novel Kemarau by Navis explains social values and the values about life contained in the novel Kemarau by Navis. Meanwhile, Jane Harper's novel The Dry is quite the opposite, but there are still moral values inserted. Through this research, it is hoped that it can increase reader's interest in literary works, and can increase the interest of researchers in comparative literary research. Keywords Novel, Comparative Literature, Drought, Fiction. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SEBASA Vol. 5 No. 1, Mei 2022 Hal. 71-79 SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 SASTRA BANDING NOVEL KEMARAU KARYA NAVIS DENGAN NOVEL THE DRY KARYA JANE HARPER Adya Nitami 1, Dian Hartati 2 1,2,3 Universitas Singaperbangsa Karawang Received 2022-02-25Reviewed 2022-04-29Accepted 2022-05-05 The purpose of this study is to compare literary works in the novel Kemarau by Navis and the novel The dry by Jane Harper. The method used in this research is descriptive qualitative research method. In the management of the data generated using the analysis of the theory of sociology of literature. This study uses a comparison table contained in the novel Kemarau by Navis and the novel The Dry by Jane Harper. The results of comparison of social values contained in the two novels, the novel Kemarau by Navis explains social values and the values about life contained in the novel Kemarau by Navis. Meanwhile, Jane Harper's novel The Dry is quite the opposite, but there are still moral values inserted. Through this research, it is hoped that it can increase reader's interest in literary works, and can increase the interest of researchers in comparative literary research.. Novel, Comparative Literature, Drought, Fiction. 1810631080096 PENDAHULUAN Penelitian berkaitan pada perbandingan karya sastra lokal dan karya sastra luar, peneliti mengkaji nilai-nilai sosial yang terdapat pada novel Kemarau karya Navis dan novel The Dry karya Jane Harper dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Karena setiap karya sastra merupakan bentuk sebuah cerminan dari ekspresi diri manusia yang berbeda-beda tercermin dalam novel tersebut. Serta adanya penelitian ini, kita dapat memahami nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat, terutama pada hakikat kedudukan manusia dengan alam, serta memanusiakan manusia. Pada hakikatnya moral ialah perilaku baik/buruknya perilaku manusia terhadap lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi keadaan sekitar. Pada novel Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper, terdapat nilai moral yang berkaitan dengan kemanusiaan terhadap sesama, maupun terhadap lingkungan keluarga. Pentingnya saling menjaga dan saling tolong-menolong serta pentingnya iman dalam kehidupan sangat berpengaruh dalam berperilaku. Pada novel Kemarau karya Navis terlihat jelas bahwa dengan adanya musibah kemarau berkepanjangan dapat terlihat nilai sosial yang ada, kebersamaan, ide kreatif, gotong-royong, sabar dapat terlihat jelas pada novel tersebut. SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 Sedangkan pada novel The dry karya Jane Harper, kekeringan pada iman mengakibatkan teka-teki dalam hidup, timbulkan penyakit hati pada saudara kandung mengakibatkan tidak adanya toleransi terhadap keluarga. Mengakibatkan adanya saling melukai bahkan saling membunuh sesama keluarga. Mengakibatkan pada novel tersebut kurangnya nilai moral disertai iman yang kuat. Novel merupakan karya sastra yang sekaligus disebut fiksi atau cerita rekaan. Menurut Nurgiyantoro 201510-13, novel mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang kompleks. Dibangun dengan menggunakan unsur pembangun atau dengan unsur-unsur cerita seperti unsur peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Novel juga termasuk dalam jenis prosa, karena di dalam novel terdapat unsur fiksi atau sebuah rekaan. Menurut Aminnudin 201566 prosa fiksi adalah majas atau cerita yang diperankan oleh pelaku tertentu dengan tokoh, setting dan tahapan serta rangkaian cerita yang berangkat dari imajinasi pengarang sehingga menjadi sebuah cerita. Dalam prosa fiksi yang sering kita jumpai dalam bentuk cerpen, novel, roman, dan novelet yang berisi cerita dalam bentuk imajinasi dan novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi yang dikenal oleh semua kalangan. Menurut Nurgiyantoro 20152 prosa adalah sebuah karya sastra yang berupa fiksi fiction, teks naratif narrative text, atau wacana naratif narrative discource, selain itu novel sering juga disebut sebagai prosa fiksi. Nurhasanah, 2014 Sastra adalah sebuah karya seni yang indah, dapat berupa tulisan dengan menggunakan Bahasa sebagai ide-ide yang imajinatif. Susastra berarti karangan atau lukisan yang baik dan indah. Kesusastraan berarti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan Bahasa yang indah. Sastra Sanskerta Shastra merupakan kata serapan dari Bahasa Sanskerta Sastra’, yang berarti “teks mengandung instruksi” “atau pedoman”, dari kata dasar Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam Bahasa Indonesia kata ini bias digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti keindahan tertentu. Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bias dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan sastra oral. Menurut Swingewood dalam Faruk, 2017 1 mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang ilmiah dan bersifat objektif tentang manusia dan masyarakat, ilmu tentang pranata dan proses sosial. Jadi dapat dikatakan bahwa sosiologi sastra adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, perilaku sosial yang saling berhubungan dalam kehidupan bermasyarakat. Kurangnya penelitian terkait sastra banding yang berkaitan dengan karya sastra lokal dan karya sastra luar negeri membuat penulis meneliti hal tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dunia sastra, terutama pada minat baca yang membuat ke seruan tersendiri bagi pembacanya, mengenai SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 perbandingan sebuah karya yang sangat luar biasa. Maka dari itu penelitian ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas karya sastra pada perkembangan zaman, dan tentunya dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra. Pada penelitian ini sangat diharapkan dapat menarik minat baca sehingga perkembangan literasi semakin berkembang. Maka dari itu dengan adanya penelitian ini dapat memicu peneliti lain, untuk meneliti mengenai sastra banding yang masih minim dalam penelitian. Pada penelitian ini sangat diharapkan adanya penelitian sastra banding yang lebih meluas untuk kedepannya. Perbandingan mengenai nilai-nilai sosial yang terdapat pada kedua novel memiliki pesan yang tersirat. Hal tersebut dapat diambil pada pesan moral yang disampaikan oleh penulis. Pada perbandingan karya sastra terdapat pembelajaran terutama mengenai kekeringan’ tentunya memiliki makna yang berbeda. Pada novel Kemarau dapat diartikan sebagai kekeringan dikarenakan musim kemarau, sedangkan pada novel The Dry mengenai kekeringan terhadap iman, dikarenakan adanya konflik hingga terjadinya pembunuhan. Relevansi data penelitian pernah dilakukan oleh Sanubari 2021 yang berjudul Kajian Ekspresif Terhadap Novel Kemarau Karya Navis. Penelitian ini fokus membahas kehidupan tokoh utama saja. Kenyataannya di balik itu, budaya, sindiran, dan ketaatan beragama dikemas dengan rapi di dalamnya. Hasil kajian menunjukkan karya sasra secara ekstrinsik ekspresif, kritik dari penulis karya terhadap prilaku manusia, pengenalan beberapa budaya Minangkabau, dan pengalaman pribadi Navis. Selain itu penelitian selanjutya dilakukan oleh Galang Garda 2020 dengan judul “Alam Takkambang Jadi Guru Pandangan Hidup Minangkabau Dalam Novel Kemarau Karya Navis”. Penelitian ini fokus dalam pembuktian realitas-realitas yang terdapat di dalam objek karya. Ada beberapa jenis realitas yang tercantum seperti pembahasan di atas. Realitas tersebut antara lain letak geografis yang relefan dengan salah satu kota di pulau Sumatra. Penggunaan kata dan gelar bagi laki-laki Minangkabau, misalnya saja sutan’. Sedikit reka adegan tradisi pinang-meminang bagi orang-orang Minangkabau. Otoritas Wali Negeri selaku Kepala Desa di lingkungan suku Minang. Terakhir adalah membicarakan soal sistem ijon’, yakni sistem pembagian hasil dari sistem kerja tradisional di Minangkabau. Sedangkan penelitian ini mengacu pada perbandingan dua novel yaitu novel Kemarau karya Navis dengan novel The Dry karya Jane Harper yang difokuskan pada komparasi nilai yang terkandung dalam kedua novel tersebut. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dengan judul yang sama, namun berbeda dalam pengarang menyampaikan pesan. Perbandingan karya sastra ini peneliti membandingkan karya sastra indonesia dengan karya sastra luar negeri. Bertujuan bahwa setiap SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 pengarang memiliki ciri khas yang berbeda-beda, maka dari itu upaya dilakukan dengan adanya penelitian ini bertujuan supaya pembaca dapat memahami setiap alur yang dikisahkan, serta adanya perbandingan yang sangat menarik, dan pesan secara implisit yang berbeda-beda, alur cerita yang dibuat rumit oleh penulis membuat karya sastra tersebut sangat menarik untuk dibaca. METODE Pada penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dapat memberikan data secara alamiah serta dengan adanya sifat penafsiran secara alamiah dan penafsiran yang berbeda-beda. Terutama pada novel Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 201830. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif Sugiyono, 201813. Penelitian ini mengangkat dua karya sastra yang akan dibandingkan dengan kajian sosiologi sastra. Menurut Soejono Sukanto dalam Wiyatmi 2013 6-7 Sosiologi secara umum mempelajari mengenai jenis gejala-gejala sosial. Sosiologi sastra adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial berupa gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral. Metode yang digunakan dalam menganalisis novel Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper yaitu metode kualitatif deskriptif. Pada metode ini merupakan prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa uraian. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ialah buku Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper, kedua karya tersebut dipilih karena identik judul yang memiliki arti kekeringan, dan adanya nilai moral yang terkandung pada kedua novel tersebut. Sumber data dalam penelitian ini yaitu terdiri dari dua sumber. Sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini diambil dari novel Kemarau karya Navis dan novel The dry karya Jane Harper. Sedangkan pada sumber data sekunder merupakan pelengkap data terlengkap yang digunakan dalam penelitian ini. seperti artikel, jurnal, situs internet yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik pengumpulan data pada novel Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper, dengan menggunakan teknik 1 membaca novel Kemarau karya Navis dan novel The dry karya Jane Harper, 2 teknis pustaka seperti dokumen, internet, buku, catatan, dan lain sebagainya. SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 Kemudian penulis dapat membandingkan karya pertama dan karya kedua, dengan mengulas adanya perbedaan dari kedua karya tersebut serta membuat table perbandingan pada novel Kemarau karya Navis dengan novel The dry karya Jane Harper. Adapun Langkah analisis data pada penelitian ini yaitu a. Membaca novel Kemarau karya Navis dengan novel The dry karya Jane Harper. b. Menafsirkan keseluruhan teks novel Kemarau karya Navis dengan novel The dry karya Jane Harper. c. Mencatat untuk mengelompokan persamaan dan perbedaan novel Kemarau karya Navis dengan novel The dry karya Jane Harper. d. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data dalam novel Kemarau karya Navis dengan novel The dry karya Jane Harper. PEMBAHASAN Hasil pembahasan dalam penelitian ini yaitu adanya perbandingan karya sastra, serta nilai sosial yang terkandung pada karya sastra tersebut. Pada novel “Kemarau” karya Navis dengan novel “The Dry” karya Jane Harper sangat berbeda, namun mengenai unsur sosial. Pada unsur sosial peneliti membandingkan karya sastra dengan penulis lokal, lalu dibandingkan dengan penulis luar negeri. Nilai moral merupakan perilaku baik atau buruknya seseorang pada lingkungan sekitar, yang berdampak pada nilai kehidupan terutama pada kalangan sosial. Pada nilai moral dalam novel Kemarau karya Navis dengan The dry karya Jane Harper memiliki pesan moral serta dapat melihat pentingnya iman yang kuat dalam berperilaku dalam keluarga maupun lingkungan sosial. Pada novel “kemarau” karya Navis, menceritakan mengenai pola pikir masyarakat di kampung dengan usaha dalam mencapai sesuatu dan hubungan dengan sesamanya. Pada tokoh dan penokohan, tokoh Sutan duano merupakan orang yang taat akan agama dan juga seseorang yang rajin dan bijaksana, tokoh Gudam ialah orang yang pemberani, serta percaya diri dan mudah terpengaruh. Tokoh Acin ialah anak yang patuh pada orang tua. Pada novel Kemarau, alur cerita mengenai konflik terhadap kekeringan yang melanda, serta misteri yang terjadi akibat adanya kekeringan. Pada novel tersebut, memiliki nilai moral bagi pembacanya. Nilai moral yang terkandung memilki makna tersendiri, untuk saling membantu, serta gotongroyong untuk menyelesaikan masalah. Adanya pemikiran yang logis sebelum bertindak. Pada judul novel tersebut, sangat jelas memilki arti kemarau. Memilki halaman yang cukup tebal. Alur cerita memilki keunikan tersendiri. Novel Kemarau karya Navis, bukan novel terjemahan. Sedangkan pada novel kemarau, menceritakan musim kemarau yang berkepanjangan. Novel Kemarau, menggambarkan adanya SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 kekeringan yang melanda pada sebuah daerah, namun dengan kekeringan secara alamiah. Sedangkan pada novel kemarau, cocok pada semua kalangan. Karena tidak adanya unsur tragis pada alur cerita. Novel “Kemarau” karya Navis menceritakan mengenai seorang laki-laki yang berusia 50 tahun, lalu datang pada sebuah perkampungan bertujuan untuk merubah pola pikir masyarakat serta kehidupan masyarakat kampung. Laki-laki yang bernama Sutan duano berusaha mengubah pola pikir masyarakat yang membeku, serta pola pikir masyarakat yang masih berpikiran bahwa tidak ada gunanya usaha dan selalu putus asa. Berdampak setiap anggota masyarakat kurang terjalin. Nilai-Nilai Sosial dalam novel “Kemarau” Dalam penelitian ini, penulis memaparkan beberapa nilai-nilai sosial dalam novel “Kemarau” karya Navis, yaitu sebagai berikut 1. Nilai hakikat hidup manusia. Pada analisis ini, mengenai bagaimana masyarakat menganggap hidup itu buruk sehingga mencoba memperbaiki taraf kehidupannya dengan sebuah usaha baru. 2. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar. Pada analisis ini, sangat terlihat jelas bahwa hakikat manusia dengan alam sekitar sangat erat. “Buat apa kita payah- payah mengangkut air danau. Entah lusa, entah sebentar lagi tuhan menurunkan hujan. Sebagai petani, kita telah mengerjakan sawah kita. Kemudian kalau sawah itu kering karena hujan tak turun, tuhan lah yang punya kuasa kita sebagai umatnya, lebih baik menyerah dan berserah diri”. Pada kutipan di atas, sangat terlihat jelas bahwa manusia dengan alam tidak bisa dipisahkan. Nilai-Nilai Sosial dalam Novel “The Dry” Pada penelitian ini, penulis dapat memaparkan nilai-nilai sosial dalam novel “The Dry” karya Jane Harper, yaitu sebagai berikut 1. Nilai hakikat hidup manusia Pada analisis ini, mengenai hakikat hidup manusia yang terdapat pada novel The Dry sangat tidak ada, bahkan sifat memanusiakan manusia pun tidak ada, adanya pembunuhan pada keluarganya sendiri. Hal ini mengakibatkan kurangnya nilai sosial terhadap hakikat hidup manusia. 2. Nilai hakikat hubungan dengan manusia dengan sesamanya, pada novel The Dry karya SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 Jane Harper tidak ada sama sekali, hanya mengenai dendam yang harus dibalaskan, pada dasarnya manusia sangat membutuhkan manusia yang lainnya, namun pada tokoh Falk berbeda. Pada novel The Dry, alur cerita mengenai konflik antara keluarga. Pada novel tersebut mengenai misteri adanya pembunuhan terhadap saudaranya sendiri. Pada novel tersebut memilki nilai moral bagi pembacanya. Nilai moral yang terkandung memiliki makna tersendiri untuk saling menyayangi sesama saudara dan saling melindungi. Pada judul novel tersebut, memilki arti kekeringan/kemarau. Memiliki halaman yang cukup tebal. Alur cerita memilki keunikan tersendiri. Novel The Dry Karya Jane Harper, merupakan novel terjemahan. Pada novel tersebut, menceritakan misteri adanya pembunuhan yang secara terus menerus. Novel The Dry menggambarkan bahwa kekeringan pada novel tersebut merupakan, kekeringan pada iman, serta emosi yang tidak terkontrol. Kekeringan tersebut secara unsur biologis pada setiap tokoh yang diceritakan. Pada novel tersebut, tidak cocok untuk semua kalangan, karena adanya unsur tragis pada setiap alur cerita. Pada hasil pembahasan ini, peneliti hanya melihat unsur alur cerita secara keseluruhan, serta menjelaskan setiap karya tersebut. Adanya perbandingan yang sangat terlihat pada, alur cerita, maupun kisah yang ada pada perbandingan karya sastra tersebut sangat bertolak belakang, namun dengan adanya perbandingan karya sastra kita dapat melihat nilai moral yang terkandung dalam setiap perbedaan yang ada. Perbandingan dapat dilihat pada table berikut ini Tabel 1. Perbedaan Alur dan Kisah Novel The Drya dan Novel Kemarau Novel The Dry Karya Jane Harper, merupakan novel terjemahan. Novel Kemarau karya Navis, bukan novel terjemahan. Pada novel tersebut, menceritakan misteri adanya pembunuhan yang secara terus menerus. Sedangkan pada novel kemarau, menceritakan musim kemarau yang berkepanjangan. Novel The Dry menggambarkan bahwa kekeringan pada novel tersebut merupakan kekeringan pada iman, serta emosi yang tidak terkontrol. Kekeringan tersebut secara unsur biologis pada setiap tokoh yang diceritakan. Novel kemarau, menggambarkan adanya kekeringan yang melanda pada sebuah daerah, namun dengan kekeringan secara alamiah. Pada novel tersebut, tidak cocok untuk semua kalangan, karena adanya unsur tragis pada setiap alur cerita. Sedangkan pada novel kemarau, cocok pada semua kalangan. Karena tidak adanya unsur tragis pada alur cerita. SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 Tabel 2. Persamaan Alur dan Kisah Novel The Drya dan Novel Kemarau Pada novel The Dry, alur cerita mengenai konflik antara keluarga. Pada novel tersebut mengenai misteri adanya pembunuhan terhadap saudaranya sendiri. Pada novel tersebut memilki nilai moral bagi pembacanya. Pada novel Kemarau, alur cerita mengenai konflik terhadap kekeringan yang melanda, serta misteri yang terjadi akibat adanya kekeringan. Pada novel tersebut, memiliki nilai moral bagi pembacanya. Nilai moral yang terkandung memiliki makna tersendiri untuk saling menyayangi sesama saudara dan saling melindungi. Nilai moral yang terkandung memiliki makna, untuk saling membantu, gotong-royong untuk menyelesaikan masalah. Serta pemikiran yang logis sebelum bertindak. Memilki halaman yang cukup tebal Memilki halaman yang cukup tebal. Alur cerita memilki keunikan tersendiri. Alur cerita memilki keunikan tersendiri. Pada novel “The Dry” karya Jane Harper, merupakan novel yang sangat misterius bagi pembacanya penuh dengan misteri, banyaknya hal-hal palsu dan kebohongan dalam novel tersebut. Pada novel “The Dry” karya Jane Harper mengenai tragedi pembunuhan yang penuh dengan misteri, dalam keluarga adanya kebohongan, serta pengkhianatan. Sebuah kisah yang memiliki alur campuran, maju dan mundur. Pemilihan latar waktu dan tempat membuat pembaca tetap merasakan Susana misteri, Jane Harper berhasil membuat imajinasi pembaca sampai dengan alur cerita yang diberikan. SIMPULAN Kesimpulan pada penelitian ini, bahwa novel “Kemarau” karya Navis dan novel “The Dry” karya Jane Harper adanya persamaan mengenai nilai sosial, serta adanya kesamaan pada judul novel. Namun terlepas dari itu tentunya banyak sekali perbedaan yang terjadi. Pada proses membandingkan sebuah karya sastra lokal dengan karya sastra luar, sangat berbeda. Unsur sosial pada karya lokal lebih bisa terarah, sebaliknya dengan unsur sosial pada novel luar lebih nyata. Pada kedua karya tersebut sangatlah memiliki pesan yang tersirat di dalamnya, terutama pada unsur sosial. Setiap penulis memilki gaya serta ciri khasnya masing-masing. Maka dari itu dengan adanya perbandingan karya sastra kita menjadi tahu bahwa setiap penulis memilki daya Tarik sendiri untuk menghasilkan sebuah karya, dan dengan adanya perbandingan kita mengetahui persamaan yang ada pada karya yang dibandingkan. DAFTAR PUSTAKA Agus Nuryatin, Suseno, Ayu Oktafiyani. 2017. Transformasi Makna Simbolik Mihrab Pada Novel Ke Filma Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kajian Ekranisasi. Jurnal Unnes. 6 3. 2017. SeBaSa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mei 2022 Anggradinata. 2020. Model Kajian Sastra Bandingan Berperspektif Lintas Budaya Studi Kasus Penelitian Sastra di Asia Tenggara. 2020, 79-81. Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta Balai Pustaka. Dipiwarawiri. 2017. Review Buku The Dry kemarau. buku/indonesia-dan- terjemahan/38- review-buku-the- dry-kemarau-jane- harpe. Diakses tanggal 03 November 2021. Faruk. 2017. Pengantar Sosiologi Sastra dan Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme. Yogyakarta PUSTAKA PELAJAR. Firdauzi Nur Sita, Hana Septiana Jamal, Dian Hartati. 2021. Kajian Sastra Banding Dengan Novel Salah Asuhan Dengan Novel Layla Majnun Pendekatan Psikologi Sastra. 2021, Vol 5, 2. Galang Garda Sanubari, Titik Maslikatin, Heru Saputra. 2021. Kajian Ekspresif Terhadap Novel Kemarau Karya Navis. 2021, Vol 22, 24-31. Guru, A. T. J., Hidup, P., Kemarau, M. D. N., & Navis, K. A. Humaniora Dan Era Disrupsi. Vol. 1, No. 1, Oktober 2020. Harper, Jane. 2017. The Dry. Edisi Terjemahan. Gramedia Pustaka Utama Autralian. Ilahi, Resmi. Analisis Nilai-Nilai Sosial Novel Kemarau Karya Navis Dalam Tinjauan Sosiologi Sastra, 1-24/. Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Edisi 11, Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Navis, 2003. Kemarau. Edisi 6. Grasindo. Jakarta. Nurhasanah, Een. 2014. Pengantar Kajian Kesusastraan. Karawang Diktat. Nursalim, M. P., Aryani, A., & Hayati, E. 2020. Bahasa Indonesia. Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta PustakaPelajar Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung Alfabeta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta. Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra. Jakarta Kanwa Publisher. ... Novel bersifat imajinatif dan berfungsi sebagai penghibur bagi para penikmat atau pembaca oleh seluruh kalangan Nitami & Hartati, 2022. Gambaran kehidupan manusia dalam suatu zaman dapat tersajikan pada novel sehingga terlihat seperti realita masyarakat. ...Shabrina Amelia Mubiina AHNur Aini PuspitasariPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kritik sastra psikologi dalam mengungkapkan kecenderungan untuk aktualisasi, pengembangan diri manusia dewasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisi isi. Pendekatan yang digunakan teori kritik sastra psikologi Carl Rogers. Analisis data dilakukan dengan mencatat kutipan dalam novel Relung Rasa Raisa yang mengandung kritik psikologi sastra, mengumpulkan data berdasarkan instrument penelitian yang telah ditemukan ke dalam tabel data dan terakhir menganalisis data yang sudah dipilah berdasarkan teori Carl Rogers. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu analisis kejiwaan pada novel Relung Rasa Raisa karya Lea Agustina Citra meliputi; 1 konsep aktualisasi diri berupa mewujudkan cita-cita tokoh 2 pengembangan konsep diri berupa tokoh mampu menerima kondisi yang terjadi 3 Konsep manusia dewasa pada novel ini yaitu Raisa dapat menjalani kehidupan dan memanfaatkan peluang yang ada dengan tekad kuat. Adapun kritik terhadap novel Relung Rasa Raisa yaitu terdapat pada kecenderungan untuk mengaktualisasi tokoh Raisa yang sudah tidak mempelajari bahasa Jerman karena kecewa atas diri sendiri. Lalu pengembangan konsep diri pada Raisa yang mudah berbohong karena terdapat pengaruh dari orang tua. Manusia dewasa pada novel ini terdapat penilaian pada tokoh Raisa yang tidak mampu mengelola emosi dengan cara mengepalkan tangan dan labil dalam Kunci Kritik Sastra, Novel Relung Rasa Raisa, Psikologi SastraFirdauzi Nur SitaHana Septiana Jamal Dian HartatiSastra lahir dari masyarakat, kemudian besar, dan berkembang di masyarakat. Sastra bukan hanya dinikmati dari keindahannya saja, bentuknya, isinya, pentasnya, alunan-alunan yang mengirinya. Melainkan sastra dapat meninjau seberapa jauh manusia berekspresi, melihat dan merasakan kesamaan dan perbedaan sudut pandang, dan makna sastra itu sendiri tiada berbatas zaman, serta melibatkan segala macam ilmu. Sastra Bandingan merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji karya sastra dalam beragam bentuk, fungsi, dan makna. Artikel ini mencoba meninjau dari aspek Psikologi Sastra akan dua karya sastra yang dibandingkan yakni novel yang berjudul "Salah Asuhan" karya Abdul Moeis dengan novel yang berjudul "Layla Majnun" karya Syaikh Nizami. Teori psikologi yang digunakan ialah teori Sigmund Freud 1923, ada tiga unsur kepribadian dalam teori psikoanalisis yaitu Id, Ego, dan Superego. Id merupakan sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang diturunkan seperti insting, impuls, dan drives. Dari id ini kemudian muncul ego dan superego. Ego beroperasi mengikuti prinsip realita. Sedangkan, superego berkaitan dengan kekuatan moral dan etika dari kepribadian yang beroperasi, memakai prinsip idealistik, sebagai lawan dari id dan ego. Tinjauan ini dimaksudkan guna meneliti kejiwaan atau psikologis tokoh utama dari kedua novel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah dua novel di di atas. Sampel di sini adalah ujaran narasi ataupun ujaran dari tokoh kedua novel tersebut. Hasil penelitian ini berupa ujaran narasi atau ujaran tokoh utama yang berkenaan dengan id, ego, dan superego pada kedua novel tersebut yang kemudian dideskripsikan dengan interpretasi. Kata Kunci kajian bandingan, psikologi sastra, salah asuhan, layla majnunAsia DiTenggaradi Asia Tenggara. 2020, 79-81. Sastra Sebuah Pengantar RingkasSapardi DamonoDjokoDamono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta Balai T J GuruP HidupM D N KemarauK A NavisGuru, A. T. J., Hidup, P., Kemarau, M. D. N., & Navis, K. A. Humaniora Dan Era Disrupsi. Vol. 1, No. 1, Oktober Dry. Edisi Terjemahan. Gramedia Pustaka Utama AutralianJane HarperHarper, Jane. 2017. The Dry. Edisi Terjemahan. Gramedia Pustaka Utama NurgiyantoroNurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Edisi 11, Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Navis, 2003. Kemarau. Edisi 6. Grasindo. NurhasanahNurhasanah, Een. 2014. Pengantar Kajian Kesusastraan. Karawang Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta PustakaPelajar SugiyonoNyoman RatnaKuthaRatna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta PustakaPelajar Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung Penelitian Pendidikan Pendekatan KuantitatifSugiyonoSugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.